Selasa, 11 Oktober 2011

BEM STIE Swadaya

Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Bangsa yang Mandiri dan Bermartabat

IndonesiaBicara-Jakarta, 24 Juni 2009. Melalui kemampuan intelektualitas, seyogyanya mahasiswa mampu menangkap perasaan rakyat akan pentingnya kesejahteraan dan demokrasi yang adil dan merata sebagai konsekuensi logis dari Negara yang merdeka dan berdaulat, menanggapi tantangan dimasa depan dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Maka pada 24 Juni 2009 di Wisma PHI (Persaudaraan haji Indonesia) Jakarta Pusat, 9 BEM dari berbagai Universitas telah menyelenggarakan acara Rembug Nasional Mahasiswa Indonesia bertema “Merangkai Visi Mahasiswa Indonesia: Mewujudkan Bangsa yang Mandiri dan Bermartabat.” Elemen BEM yang ikut serta dalam acara tersebut antara lain Universitas Jayabaya, Universitas Islam As-Syafiiah, Universitas Ibnu Chaldun, STMA Trisakti, STMIK Jayakarta, BEM STIE Swadaya, ABA-LPI, BSI Jatiwaringin, STIE Tri Dharma Widya.
Dalam rilisnya, BEM STIE Swadaya Rahmat sholeh juga mengatakan bahwa bangsa ini pernah dianggap sebagai keajaiban Asia karena kemampuannya bangkit dari keterpurukan dan secara fantastis melesat meninggalkan kawan-kawan sebayanya. Namun pembangunan bukan saja mampu mengantarkan bangsa Indonesia ke dalam kesejahteraan relatif, tetapi juga membawa problem ikutan berupa tumbuhnya pragmatisme, materialisme, dan hedonisme. Problem ikutan inilah yang dikemudian hari meluluhlantakan hasil positif pembangunan yang telah tercapai.
Terkait dengan demokrasi, rakyat memiliki hak untuk terlibat dalam urusan Negara, sesuai dengan sistem Negara yang disepakatinya. Dalam hal ini rakyat berhak mempertanyakan nasibnya dan menyuarakan pendapatnya. Secara kolektif, perikehidupan rakyat yang baik akan tercipta bila Negara dikelola oleh aparat yang bersih, jujur dan transparan dalam melaksanakan tugasnya. Konsekuensinya Negara harus bebas dari praktek kolusi, korupsi dan nepotisme ekonomi yang mengorbankan kepentingan rakyat. Maka dengan pemerintahan yang bersih dan kejujuran, para pengelolla Negara memiliki kewibawaan. Untuk menjamin Negara yang sehat, tidak lain hukum harus ditegakkan. Supremasi hukum, merupakan fondasi yang mengikat objektifitas penyelenggaraan Negara dimana pengelola Negara hanya mengabdi pada kebenaran dan kepentingan umum. Hanya dengan menegakkan hukum dan moralitas kejujuran, demokrasi yang sebenarnya akan terbangun dengan kokoh.

Bila rakyat merasakan adanya kekurangan dalam sistem konstitusi yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat. Dengan nalar intelektualitasnya, mahasiswa mampu menemukan argumentasi rasionil mengenai kondisi yang bobrok dan tidak sesuai dengan semangat konstitusi atau nilai kemanuasian. Hanya mahasiswa yang mampu menjadi pioneer perubahan, sekaligus menjadi kekuatan yang paling ditakuti oleh rezim penguasa despotik yang korup dibelahan dunia manapun.

Tuntutan reformasi nasional yang dikumandangkan mahasiswa, memicu kesadaran masyarakat untuk mendukung gerakan reformasi yang dimotori mahasiswa. Pada saat itu hanya mahasiswa yang berani bersuara di bawah ancaman laras senjata dan berani melangkahkan kaki dibawah desingan peluru dan gas air mata
Menurut Akbar dari BEM Jayabaya, acara yang berlangsung hingga tanggal 26 serta dihadiri sekitar 100 mahasiswa dari berbagai universitas ini terbuka bagi tiap elemen yang berminat menyumbangkan visinya bagi Indonesia yang lebih baik. (ri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar